Manusia Perspektif 1 *percakapan awal*

Manusia Perspektif (Bagian 1)

     Manusia yang diberikan kehendak bebas, memacu untuk melakukan sesuatu yang bebas. Bebas dalam pemikiran tindakan dan keputusan. Urusan salah dan benar, layak dan tidak layak, maupun patut maupun tidak patut, akan dijawab oleh "Logika-etika-estetika". Akal pikiran, perasaan, dan berbagai indera serta kecakapan yang telah melekat dalam diri manusia akan menjadi sarana yang mendukung kehidupan bebas manusia.
     Manusia telalu tak terbatas dalam keterbatasannya. Manusia terlalu bebas dalam ketidak bebasannya. Bahkan manusia dapat menciptakan dunia dalam dirinya sendiri, dan juga manusia dapat memilih kelanjutan jalan hidupnya sendiri. Manusia sungguhlah sempurna dalam ketidak sempuraannya
      Bumi tempat yang dikaruniakan Allah pada manusia mempunyai wujud yang bulat, bahkan terlalu bulat. Bumi yang bulat mempunyai banyak sisi yang tak bisa dihitung jumlahnya, sudutnya, begitu juga dengan manusia, terlalu banyak sudut-sudut hidupnya, perbedaannya. Perbedaan tersebut termasuk perbedaan dalam cara pikir,cara pandang atau perspektif.
*
"Bumi terlalu bulat, tak terbatas sisi yang dimilikinya. 
Begitu juga dengan manusia, tak terbatas perspektifnya"

Mengenai Saya

Foto saya
Mari berteman, Twitter: @RahmanYH