PENGINTAIANNYA

PENGINTAIANNYA

Dari persembunyiannya, mata itu mengawasi.
Dari tempat duduknya, mata itu mencuri.
Dari mimpinya, mata itu mengeksplorasi.
Dari singgasananya, mata itu membayangi.

Mata itu fokus dengan objek,
garis rupa vertikal-horizontal.
Mata itu yang selalu mencari,
kehadirannya.

Mulutnya memang tak berkata,
tapi mata itu akan mudah dibaca.
Tangannya memang tak menuliskan ungkapan rasa,
tapi mata itu selalu meronta berteriak kata.

Masih sama,
mulutnya diam tak bertanya
sehingga tiada tahu rasa yang saling dipendam.
Hanya ada permainan mata dari jarak yang menjemukan.

Yogyakarta, 29 Oktober 2011

DALAM MIMPI - DALAM MIMPI

DALAM MIMPI - DALAM MIMPI

Aku melihatmu,
dalam mimpi.
aku terbayangi kamu,
dalam mimpi.

Dalam mimpi,
aku bisa bersamamu.
dalam mimpi.
aku bisa mempigura senyummu.

Semua itu kulakukan,
dalam mimpi.
semua itu menyenangkan,
dalam mimpi.

Dalam mimpi,
ada dunia.
Dalam mimpi,
ada suatu yang terkenang.


Yogyakarta, 27 Oktober 2011

WAKTU

WAKTU

Ketika semakin sempit
mendesak dan mencekik
membuat kita meronta
dan tersendat-sendat.

Ia terus berlari
tanpa menghiraukan
tanpa sedikitpun menunggu
tanpa sedikitpun menoleh.

Kita takkan bisa menikmati
dengan tempo hati yang tak rapi,
kita takkan bisa menghayati
tanpa kedamaian hati.

Yogyakarta ,27 Oktober 2011

DIA DAN PELACUR

DIA DAN PELACUR

Dia mencintai seorang pelacur
bersenggama dengan perasaan
buta matanya, tapi bisa melihat
suatu kecanitkan...

Dia jatuh hati pada seorang pelacur
mencari alasan pembenar
dan mencarikan jalan yang benar,
tapi tak menuntut dengan keegoisan...

Dia menyimpan perasaan
ingin diungkapkan namun rasa malu terlekati
ingin dinafikkan namun menyakiti hati sendiri
tapi perasaan itu nyata...

Dia memandangi seorang pelacur
dan pelacur itu memandanginya juga,
mereka punya tatapan yang sakral
saling malu, dan tak tersampaikan...

Yogyakarta, 26 Oktober 2011 5:45

UANG

UANG

Lembaran kertas
atau kepingan logam

Kartu kredit
atau kartu ATM

Investasi
atau simpanan tunai

Mengubah semua orang,
akan menjadikan raja bagi empunya,
akan menjadikan gembel bagi kacungnya.
serakah atau sengsara.

Mempermudah juga mempersempit,
sombong menilai dunia
alat kelamin babi-babi kota,
mahkota perhiasan,
Tuhan binatang kota.

Yogyakarta, 19 Oktober 2011

KANTUK

KANTUK

Kantuk adalah kenikmatan...
ketika mulut mulai menguap
dan syaraf-syaraf mulai mengendor

Kantuk adalah tamu...
permisi kedalam kekuatan mata
dan punggung yang menopang tubuh

Kantuk adalah kekasih...
yang datang mesra
bermanja-manja yang menopang tubuh

Kantuk adalah musuh...
datang tanpa diharapkan
melemahkan daya kerja

Kantuk adalah pencopet...
mengendap dengan gesit
mencuri hal-hal berharga

Kantuk akan datang
ketika waktunya memang akan datang
kantuk akan pergi
ketika kepentingannya terpenuhi.

Tapi kantuk seringkali
mengajak kita untuk serakah
merayu untuk bermalas-malasan

Ya...
Kita akan menjadi apa?
Kita akan bagaimana?

Yogyakarta, 18 Oktober 2011

Mengenai Saya

Foto saya
Mari berteman, Twitter: @RahmanYH