KAMPUS
BICARA
(BAGIAN 2)
Bimbang, sebenarnya aku tadi ingin
pura-pura tak melihat, lalu pergi. Tapi sekarang sudah terlambat aku harus
bersiap-siap menghadapi malam larut dan mendengar lagi celotehan yang
membosankan, bahkan celotehannya nanti akan lebih parah dari orang-orang
kelompok diskusi filsafat tadi, kalian akan tahu itu nanti.
Orang yang datang itu bernama bang
Fikri, dulu ketika aku kelas satu sampai dua SMA dia satu kos denganku, kelas
tiga aku pindah kos dan tak pernah jumpa lagi dengannya, umurnya kira-kira enam
tahun diatasku, aku tadi berseru dan bersumpah karena aku akan menemui seorang
Megalomania. Aku mencap dia terkena Syndrom Megalomania, syndrom yang merasa
bahwa dirinya adalah paling hebat, paling cemerlang dan sangat dominan.