Cerita adalah
suatu karangan, kisah adalah kenyataan. Bagaimana jika terjadi kisah dalam
cerita? Bisakah aku menyebutnya kenyataan dalam suatu karangan? Membingungkan dan
menipu. Banyak sekali penipu dan tipuan di sekitar kita, termasuk dalam diri
kita sendiri, sadar atau tidak kadang kita menipu diri kita dengan
karangan-karangan yang kita sebut dengan nama “mimpi”.
Siapa yang tidak
suka dengan mimpi? Sebab mimpi itu menawarkan suatu keadaan yang tidak kita
miliki saat ini. Dengan mimpi, manusia mempunyai warna di kehidupannya.
Banyak sekali
pengobral mimpi disekitar kita, membuat kita hidup dalam angan-angan. Tapi
kuatnya mimpi seringkali tidak diimbangi dengan sifat rajin dalam diri kita.
Begitu terbuai dengan mimpi-mimpi yang indah sampai-sampai kita tak sabar untuk
segera mendapatkannya, namun kita hanya duduk diam, tak melakukan apa-apa, dan
menunggu indahnya mimpi itu terwujud dan datang menghampiri kita yang sedang
duduk ini.
Begitu banyak
mimpi-mimpi indah yang tersedia di sekitar kita, dan diantara kita banyak
sekali pemimpi, namun sangat sedikit pengejar mimpi diantara kita, kebanyakan
dari kita adalah golongan orang yang menunggu mimpi itu terwujud dengan
sendirinya. Bukankah kita sudah merasa seperti Tuhan?