TIBA DENGAN TIBA-TIBA

Apa rasa dari kecewa?
Berkemelut dalam dada?
Membebani kedua ujung bibir kita,
Sehingga sulit untuk membuatnya melengkung naik?

Kadang ada harapan dan angan-angan
Yang sebenarnya tidak dikehendaki
Namun melekat dan terpancang kokoh
Dengan tiba-tiba, dengan sendirinya.

Sedalam harapan yang itu
Tak dapat diusahakan,
Sebab ia bukan tujuan dengan langkah-langkah meraihnya
Yang dapat dirancang dengan sengaja.

Tapi dengan tiba-tiba pula
Keadaan, kenyataan, menjauhi.
Sangat jauh dan berbeda
Pilu, rasanya seperti ditinggalkan dan dicampakkan seorang diri.

Tapi tak ada yang dapat dilakukan juga.
Ini seperti sesuatu yang digariskan begini
Sesuatu yang memang harus diterima
Pencampakan dan pengucilan.

Pahit sepahit tujuh sendok seduhan kopi tanpa gula dalam secangkir kecil.
Pahit dan begitu emosional
Kecewa, Kesal,
Atau sesal?

                                                                                          Yogyakarta, 3 September 2012

0 Komentar:

Posting Komentar

Mengenai Saya

Foto saya
Mari berteman, Twitter: @RahmanYH