WAKTU
Ketika semakin sempit
mendesak dan mencekik
membuat kita meronta
dan tersendat-sendat.
Ia terus berlari
tanpa menghiraukan
tanpa sedikitpun menunggu
tanpa sedikitpun menoleh.
Kita takkan bisa menikmati
dengan tempo hati yang tak rapi,
kita takkan bisa menghayati
tanpa kedamaian hati.
Yogyakarta ,27 Oktober 2011
0 Komentar:
Posting Komentar