Ketika Menjadi Penat *Diary Mahasiswa* (Bagian II)

Ah Kampus (Bagian II)

'Tik...tik....' Jari berjentik didepan komputer dengan gesit, merangkai beberapa kata. Berada didepan komputer membuatku betah, menggarap proyek Novel, dan mendengarkan beberapa lagu dalam playlist.

Hoahm.... Mulai menguap, mata ber-embun. Kulihat jam dinding menunjukkan waktu sebelas malam. Ah baru jam sebelas.

Kunyalakan Internet, membuka website kampus. Sekedar memastikan jadwal kuliah besok. Ya, jam 7 pagi, Dosen yang sama, matakuliah yang sama. Kuraih tasku, kulihat lembarjawaban kuis pagi lalu. Angka merah '1,5' berteriak mengejekku, menunjuk-nunjuk mataku. Ah sial. Aku harus belajar !

Kututup Proyek Novelku. Masih memperdengarkan playlist musik yang sama di komputer, hanya mengurangi volumenya. Kubereskan meja belajarku, menghamburkan beberapa buku dan catatan. Kubuka binder kuliah, membuka catatan matakuliahku besok pagi. Teringat. Oiya aku lupa, belum menyelesaikan catatanku. Masih dengan semangat yang menggelora, berbalas dendam. Akan kulampiaskan pada belajarku malam ini. Ya! Semangat begitu berlipat.

Lima lagu telah bergema. Enam.... Tujuh.... Delapan.... Sampai Duabelas lagu.... Ah selesai sudah catatanku, selesai sudah semua catatan matakuliah yang tertinggal. Ku kibaskan tangan, meregangkannya karena pegal. badanku juga ikut pegal rupanya, maka kulakukan senam sejenak.

fuh! jam 12 lebih. Lanjut lagi! Harus kukejar beberapa materi. Kubuka-buka buku setebal 600 halaman yang tadi siang ku pinjam dari perpustakaan. Membaca-baca sekilas, mencermati kata demi kata. Kuselipkan sebatang rokok dibibirku, kubuka jendela kamar lebar-lebar. 'Jres!' Rokok menyala. Fuh! kuhembuskan dalam-dalam. Seperti ada perasaan lega.

"Asas Oportunitas dalam Hukum Acara Pidana bertentangan dengan Asas Legalitas. Dalam praktek hukum, Asas Oportunitas ini dimiliki oleh Jaksa. Sebagaimana diatur dalam pasal 8 Undang-Undang Pokok Kejaksaan Nomor 15 tahun 1961, dan dipertegas dengan penjelasan pasal 77 KUHAP". aku bergumam menirukan bunyi teks buku. Tunggu tahun 1961? Sepertinya sudah terlampau lama? Jangan-Jangan Buku ini sudah kadalwarsa? Kulihat halaman depan buku berbunyi "Cetakan ketiga tahun 1990". Alamak...! Tak bisa sepenuhnya percaya! Seingatku Undang-Undang pokok kejaksaan diatur lagi dalam undang-undang yang baru. Undang-undang nomor 16/2004 jika ku baca di catatan yang baru saja ku salin.

Begitulah aku terus mengkaji, dan larut. Tak terasa sudah jam setengah dua dini hari. Tampaknya aku harus istirahat, aku mulai ngantuk. Atau aku tak usah tidur agar tak terlambat lagi? Ah, jangan, besok agendaku cukup banyak, aku bisa pusing, bisa drop karena kehabisan tenaga. Baiklah aku tidur saja. Ku beres-bereskan kamar. mengemasi beberapa barang yang musti aku bawa kekampus besok. Cuci kaki tangan, dan gosok gigi tak lupa mematikan komputer. Kemudian berangkat tidur.

'Tik... tik...  tik... tik....' Jam dinding terasa berisik. Berkali-kali kubalik-balikkan badanku, merasa tak nyenyak dengan posisi tidur. Ayoh tidurlah... tidurlah... aku harus bangun pagi.

Beberapa menit berlalu dan aku masih saja belum tidur. Aku berdiri dengan malas dari tempat tidurku, mengambil sebuah novel. Membacanya sambil tidur. Beberapa halaman.... Beberapa bab....

Mukaku terasa nyeri terkena sinar Matahari. Kulihat sinar pagi merayap-rayap menusuki diriku. "ASTAGA !" Aku memekik.

"Sudah jam berapa ini?!" Dengan gegabah aku bangun menelusuri dinding mencari jam dinding yang menunjuk nunjuk. "SIAL! jam setengah sepuluh pagi!"

Aku terlambat lagi. Dan bukan hanya itu, aku langsung terlambat dua mata kuliah. Sial! Dan astaga sudah berapa lama aku tak melakukan sholat subuh tepat waktu.

Sial! Absensiku menjadi sangat parah!

Kuraih handphoneku. Ingin kuhubungi seorang teman, memastikan, dan semoga matakuliah tadi kosong. semoga-semoga....

Ku ketik-ketik pesan singkat dan kukirim pada teman sekelasku. tak berapa lama dijabawnya, bahwa Dosen tadi melakukan Kuis lagi, dan temanku itu juga marah, karena aku tak mengembalikan catatannya tepat waktu.... Ah..., habis sudah semangatku.

BERSAMBUNG

1 komentar:

Mengenai Saya

Foto saya
Mari berteman, Twitter: @RahmanYH