Ketika Menjadi Penat *Diary Mahasiswa*

Ah Kampus

Tempat parkir sudah sangat ramai, penuh motor. Setelah berhasil mendapatkan tempat untuk memarkir motorku, kutengok lagi jam tangan yang melekat di pergelangan tangan kiriku. Pukul 7:30. Sudah terlambat duapuluh menit! semoga saja aku boleh masuk. Ini minggu kelima di awal semester empat kuliahku, dan dapat dihitung berapa kali aku masuk kuliah pada tiap matakuliahnya. Aku sudah banyak ketinggalan. Kuhisap rokokku sampai penghabisan dan membuangnya begitu saja.

Tiap gedung kampus ini melihatku sinis, seakan aku alien yang tersesat masuk area kampus pada jam-jam perkuliahan. Sepi. Lorong-lorong kampus sepi, pastilah semua orang sudah berada didalam kelas. langkah terasa berat, semakin berat ketika menaiki tangga mendekati ruang kuliahku pagi ini. Rasanya aku ingin balik arah, dan lari! kembali kerumah kemudian tidur. Tapi aku sudah sampai didepan pintu kelas.

'Tok...tok...' Pintu kuketok, kubuka perlahan. Kelas hening! beberapa pasang mata melirik, mengejekku.

"Assalamualaikum" Ramahku. Segera ku cari kursi yang masih kosong untuk duduk.

Selamat! Dosen tak marah padaku. Tapi, tiba-tiba ada sesosok yang berdiri didepanku. kuangkat pandangan pelan-pelan. ah pak Dosen! aku hanya nyengir. Beliau tak peduli, langsung memberikan sepucuk kertas, kemudian kembali ke singgasananya.

Sial! kuis!

Kulihat kertas berisi sepuluh soal.

"Kerjakan sendiri.. waktu tinggal sepuluh menit !" Pak Dosen bergaung.

Apa-apaan ini? aku masuk kekelas ini untuk mengejar ketinggalan, untuk menebus dosa membolosku. Sepuluh menit menjadi waktu yang sangat lama. kusapu pandangan di ruangan kelas, semua Mahasiswa mengerjakan dengan khusyuk.

"Kerjakan sendiri! Kuis pada pagi ini mempunyai prosentase yang besar dalam penilaian!" Pak Dosen semakin menggelegar.

Keringat dingin mengucur. Beberapa kali pak Dosen tampak curiga padaku karena kertas jawabanku masih melompong.

Ini bukan masalah apa-apa. Ini adalah kredibilitasku! aku mahasiswa, aku aktivis yang selalu dipandang tinggi oleh kawan-kawanku, karena nilai akademisku yang hebat. Apakah aku akan hancur? apakah hanya karena Kuis ini aku hancur? membuat nilai mata kuliah ini merosot tajam nantinya. Ah aku Mahasiswa yang semester kemarin menaklukan dosen garang, membuatnya memberiku nilai A. Nilai yang jarang diberikan Dosen tersebut pada para mahasiswa.

Waktu sepuluh menit kupergunakan untuk menyesali perbuatanku lalu. kuingat kembali. Ah aku yang salah! Membolos! Begadang semalaman! Ttak bisa bangun pagi! Terlalu nyaman tidur kemudian merelakan membuang waktu, tidur hingga petang! membuang-buang kuliahku! Aku yang sombong! Karena nilai-nilaiku yang sempurna, karena aku telah menaklukan beberapa dosen garang, menjadi lupa diri! Aku yang salah aku tak mengatur waktu!

"Waktu habis. cepat kumpulkan!"

Aku hanya bisa menjawab seadanya, kesana-kemari tak beraturan, sekenanya. Dan aku yakin, jelas salah!

Aku menggumpulkan kertas Kuis dengan pasrah. Kertas langsung dibagikan lagi secara acak, dan dikoreksi.

AH! betapa malunya aku! namaku terpampang dikertas itu! Benar saja, setelah dikoreksi dan dikembalikan terlukis sebuah tinta merah bertuliskan angka 1,5.

Tamat! hilang semangatku mengejar semua ketinggalan.

Aku diolok-olokkan didalam kelas.

0 Komentar:

Posting Komentar

Mengenai Saya

Foto saya
Mari berteman, Twitter: @RahmanYH