Ketika Menjadi Penat *Diary Mahasiswa* (PART III bagian 2)

Ah Kampus (Part III) Bagian 2   

    Siapa yang salah ? baiklah aku! aku yang salah! lagi-lagi aku! selalu aku! dan aku! hahaha..
    Ah kenapa aku harus tertawa. Yah paling tidak menghibur diri sajalah. Tapi aku harus berusaha, setidaknya ada perlawanan. KE WARNET! oke! Setelah sedikit bersusah payah mencongkel "Celengan" langsung lenggang menuju warnet terdekat.
    Sampai di warnet tak langsung mengerjakan tugas, 30 menit kupergunakan untuk menulis di blog.
Setelah itu langsung membuka Microsoft Word. Mulai menuliskan judul makalah. Latar Belakang Masalah kutulis, beberapa menit berlalu, ketikanku tak selancar ketika menulis cerita, tak selancar ketika menulis di blog. Tercekat-cekat, jemari terasa berat menghentak tuts keyboard, terasa sulit menyusun kata demi kata, kalimat demi kalimat. Aku kurang bahan! Browsing dulu. Membuka-buka beberapa materi untuk memberi ilham.
    Ilham hanya berhasil bertahan sementara waktu. Hanya berhasil menyelesaikan beberapa paragraf. Pening ! kepala terasa pusing tercekat-cekat, matapun ikut-ikutan nyeri. ah.. samasekali tak kondusif. Kulihat jam tangan menunjuk pukul dua pagi lebih delapan menit. Konsentrasi mulai buyar. Geragapan ku raba kantong celana mencari-cari bungkus rokok.Kubuka bungkus rokok, ternyata kosong, sudah kuhabiskan sesorean tadi, beuh! kereta api, rokoknya kenceng! Baiklah aku pamit sebentar dengan operator untuk membeli rokok, didepan warnet ada kios. Eceran saja, hemat. Beberapa batang kubeli kemudian masuk warnet dengan angkuhnya, sambil mengepulkan asap rokok.
    Kembali kedepan layar komputer. Jari-jari kembali terampil mengetik kata-kata, mungkin berkat rokok.
    Pukul setengah tiga pagi. MACET TOTAL! Ide-ideku pemikiranku konsentrasiku.Rokok berhenti kehilangan efek relaksasinya. Baiklah aku tak dapat memaksakan diri. Aku akan "BUNUH DIRI". Maksud bunuh diri dalam artian menyerahkan diri kepada dosen untuk dimarahinya, dimakinya, dipermalukan didepan kelas.
   Atau aku tak usah masuk lagi sajalah. Lusa saja mengumpulkan tugasnya, kan kudatangi kantor bapak dosenku itu. Biarsaja kui dimaki asalkan tak didepan kelas, akan kuberi alasan bahwa aku sedang tak enak badan sehingga tak bisa masuk dan mengumpulkan tugas siang ini. Tak sepenuhnya bohong, ada sedikit kejujuran, yaitu aku memang sedang tak enak badan. Ya karena kurang tidur nanti pastinya. hehe. Ya kuputuskan untuk tak masuk kuliah di jam setengah sebelas nanti. Biarlah absensiku makin parah.
   Biar aku dibilang pengecut. Aku memang sedang penat, grafik semangatku sedang turun. Aku bukan lari dari masalah, tapi hanya sedikit bersembunyi untuk mengumpulkan tenaga, kemudian keluar sebagai pahlawan kesiangan. Memang masalah itu harus segera dihadapi dan diselesaikan, tapi nantilah, sembunyi dulu, seperti kura-kura yang terancam bahaya.
   
   Jam tiga pagi! benar-benar sudah tak kondusif lagi. Pulanglah aku, langsung masuk kamar, menyalakan TV. Pertandingan sepakbola tampak membosankan.
   Jam tiga lebih limabelas menit. Aku harus segera tidur, karena esok ada kuliah dari jam tujuh pagi. Ah aku ingat lagi, tugasku tak hanya satu matakuliah, jam tujuh nanti juga ada tugas yang harus dikumpulkan, tapi untunglah esai tulis tangan. Nanti saja, sekarang aku harus tidur untuk bangun subuh, pergi ke kos teman meminjam buku untuk mengerjakan tugas esai itu.
   Jam tiga lebih duapuluh menit. Skor 1-0 pertandingan mulai seru tapi tak begitu menarik hatiku. Susah tidur! Tidur itu bukan hal yang mudah terlebih ketika sedang dalam banyak pikiran seperti ini, terlebih ketika masih ada ganjalan kewajiban. Mata dan kening terasa semakin nyeri tapi kondisi 'tidur' tak kunjung kucapai.
   Kunyalakan radio. Memejamkan mata. Tetap saja tak bisa tidur. Jam menunjukkan hampir pukul empat pagi. Ah tak usah tidur sajalah ya?! Di dini pagi ini aku sangat terganggu dengan pikiran-pikiranku sendiri. Kucoba kuarahkan pikiranku menuju hal-hal lain. Memikirkan ide untuk cerita novel. Memikirkan gagasan tentang kajian ilmu hukum.
   JAM EMPAT LEBIH SEPULUH MENIT. Masih berpikir. Kubuka jendela, menghisap rokok, masih berkutat dengan pikiran-pikiran. Dingin. Sepi. Rumah sepi. Rumah sebelah sepi. Semua sepi. Hanya radio yang tak jemu-jemu melantunkan lagu-lagu sendu. Beberapa kali ku menguap, tapi tidur pun sebenarnya akan percuma, karena membuang waktu, karena pasti tak cukup hanya beberapa menit. Rokok habis, Aku tiduran sambil mencermati alunan Radio. TV kumatikan, tak peduli dengan skor pertandingan.
   Tok..tok..tok pintu kamar diketok, mataku menegercap sipit, menerawang berusaha membaca jarum jam. OH ! jam enam pagi ! ah.  kubuka pintu, ternyata adikku, dia minta diantarkan karena gerimis. Kubilang aku sedang ada tugas, jadi nggak ada waktu. Wajah kecewa ditampakkan adikku, lapor pada ibuku, tak kuhiraukan, segera kuambil kertas dan pena, tak usah memakai buku, berkontemplasi sajalah mengarang esai tanpa pengetahuan awal. blablabla dan tulisan mulai tergores dengan cepat.
   Adikku tetap memaksa untuk diantar. Aku sedikit kesal karena ini sudah mepet waktuku masuk kuliah, tak ada waktu, aku pasti akan terlambat. Dia merengek. Ya baiklah aku antarkan.Ah! ibu dosen dipagi jam tujuh ini begitu disiplin, limabelas menit terlambat pasti diusir. Byurbyurbyur mandi dengan kilat. Berdandan, jam tangan menunjukkan pukul tujuh. Tepat pukul tujuh. Aku pasti terlambat. Ah hajar dululah, yang penting ada perlawanan. Hujan reda, motor kukebut, mengantarkan adikku dulu kemudian kekampus...
   Sampai parkiran kampus, jam tanganku sudah mulai panik, menusuk-nusuk pergelangan tangan kiriku. Sudah pukul setengah delapan.... oh sial ! semoga saja aku dibolehkan masuk, atau aku akan tercatat membolos selama lima kali, dengan begitu aku terancam tak bisa ikut ujian.
    Lari..lari.. mencari ruangan, mengetok pintu, dosen melirik sinis, semua mata melirik padaku mengejek. Tutup pintu dari luar mas, Ibu dosen itu memerintahkan ku menutup pintu dari luar, artinya aku tak boleh masuk. pantas sajalah aku terlambat lagi ini. Kelas riuh mentertawakan aku. Aku hanya bisa nyengir. Sial!
   Siapalagi yang salah? Adikku? Hujan? ah tidak-tidak tetap aku yang salah, kenapa tak bisa memanage waktu dengan baik. sial! aku sangat malu, langsung melenggang keluar kampus menyeberang jalan menyeruput kopi hangat dan mengepulkan asap rokok. Sial! sial! aku malu! dan lebih dari itu aku terancam tak bisa ikut ujian. oh!

2 komentar:

  1. terimakasih kakak udah follow blog aku yang jelek ^^//
    aku follow back yah!

    blog kakak bagus cuman dari skin nya musti di benerin deh, but over all it's good.

    www.aichanblog2.blogspot.com | jangan bosen visit yah,
    Aii

    BalasHapus
  2. Halah. sok merendah. =P

    iya ni. tapi bingung. udah mentok ngeditnya.. perlu banyak sharing ama yg pro keknya.

    iya. keep kontak aja. =)
    seneng dapet temen yg suka nulis juga.

    BalasHapus

Mengenai Saya

Foto saya
Mari berteman, Twitter: @RahmanYH