Rasaku Tentang Menulis

Rasaku Tentang Menulis

Memang terkadang menulis itu sulit. Pena seperti tercekat-cekat tak mengeluarkan tinta. Pena/tuts keyboard terasa bergejolak, memberontak hati, tak mau diajak kerjasama untuk mengungkapkan segala rasa, segala ide luar biasa yang terasa didalam hati sini. Menulis membuat pusing, membuat gundah ketika kehabisan ide.

Menulis membuat kita menyelipkan sebatang rokok untuk dihisap dalam-dalam, sambil menggaruk-garuk kepala. Menulis membuat kita menyetel lagu-lagu yang dapat menenangkan dan memberi inspirasi. Menulis membuat kita berjalan mondar-mandir memikirkan, dan terus berpikir tentang ide. Menulis membuat kita membuka jendela dan menatap hujan yang sedang menyirami bumi. Menulis membuat kita menutup mata, dan bergumam ".Sial!!! Ayolah..., ayolah!". Menulis memaksa untuk membuka-buka buku bacaan atau surfing internet untuk mendapatkan bahan. Menulis membuat kita mengeluh dan mengeluh dan mengeluh.

Ya, menulis terasa sulit.... Terasa sulit karena tak terbiasa untuk menulis. Karena menulis itu juga membutuhkan kecerdasan tersendiri. Menulis memaksa kita untuk berpikir logis sistematis. Membuat kita merasa janggal ketika tulisan menjadi kesana-kemari karena keluar dari kerangka, atau sub bahasan. Menulis memaksa untuk mengolah rasa dan kreativitas, membuat kita mencari ide-ide, membuat kita merasakan sebuah gairah dalam susunan kata-kalimat. Menilai-nilai, membacanya berulang-ulang dengan harapan tulisan itu dapat mewakili perasaan dengan 'tepat'.

Tak masalah bahwa menulis itu sulit, karena itu merupakan sebuah kesenangan sendiri. Tunggu,  kesulitan adalah kesenangan? Ya, kesenangan, kau tahu mengapa? karena dari kesulitan itu membuat kita semakin dewasa. Karena kesulitan itu mengharapkan kita untuk mencari penyelesaian (Bukan berlari menghindar, kawan!). Karena dari kesulitan itu memaksa kita untuk menajamkan perasaan, menajamkan logika, dan memperluas pengetahuan. Dengan terbiasa menulis kita akan mencari kosakata-kosakata baru, sehingga ketika menemukannya akan membuat kita semakin kaya dalam kata. Dalam mengekspresikan diri melalui kata-kata (Tulisan). 


Dengan menulis kita tak akan mati ditelan zaman. Kita akan abadi karena kita mempunyai sebuah karya. Dengan menulis kita dapat memunculkan diri, memunculkan pemikiran. Menulis adalah ekspresi, mengekspresikan rasa, mengekspresikan pemikiran. Menulis akan mempertajam indra-indra kita. Kita akan selalu mencari inspirasi dengan mendengar, dengan meraba, dengan melihat, dengan berpikir, dengan dan dengan dan dengan.... Ya, menulis membuat kita semakin peka.

0 Komentar:

Posting Komentar

Mengenai Saya

Foto saya
Mari berteman, Twitter: @RahmanYH